Senin, 20 Februari 2017

WISATA MANDIRI DI TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA

TREN WISATA MANDIRI DI TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA
Oleh ; Isai Yusidarta, ST., M.Sc.


Perjalanan wisata menjadi kebutuhan masyarakat khususnya perkotaan. Terdapat asumsi, selain asupan empat sehat lima sempurna, perjalanan wisata merupakan pelengkap untuk hidup sehat. Wisata (perpaduan olah raga dan penyegaran otak) diamini dapat membuat hidup lebih seimbang dan menjaga kebugaran.
Kemajuan peradaban manusia dalam hal teknologi telah mendorong pergeseran perjalanan wisata. Perjalanan ke pusat kota (mall, cinema dan wisata buatan) telah bergeser ke daerah yang menyediakan nuansa dan suasana alam (ekowisata). Pergeseran tujuan perjalanan dari bersenang-senang berubah menambah pengetahuan bahkan pekerjaan baru. Perjalanan massal (group, berkelompok) dengan jasa agen wisata mulai bergeser ke perjalanan mandiri.
Tribun Jateng tanggal 14 September 2016 memberitakan bahwa : 1) konsumen lebih memilih berwisata secara mandiri (pribadi); 2). minat masyarakat menggunakan biro wisata berkurang. Perjalanan wisata madiri didukung keterbuakaan informasi tentang aksesibilitas, cost/biaya yang dibutuhkan, Obyek Daya Tarik Wisata (ODTWA) yang tersedia sehingga wisatawan dapat merancang dan menghitung kebutuhannya. Dapat dikatakan bahwa orang (wisatawan) yang melakukan perjalanan wisata mandiri sebagai selfietraveller.
Taman Nasional Karimunjawa (TNKJ) menjadi tujuan perjalanan wisata di Jawa Tengah, khususnya selfietraveller. Menurut kacamata penulis, TNKJ menyediakan aksesibilitas dan amenitas yang mudah dicari dan tidak rumit, ODTWA, atraksi wisata local dan aktivitas wisata yang jarak antar lokasi hanya berada dalam satu lokasi kecamatan. Kondisi ini memudahkan si selfietraveller dalam berwisata.  

Manfaat teknologi bagi selfietraveller
Akses informasi yang murah dan mudah, memungkinkan selfietraveller melakukan perjalanan mandiri tanpa operator tour and travel (agen wisata). Berkembangnya perangkat teknologi seperti smartphone, setiap saat mampu memberikan informasi yang dibutuhkan. Informasi tentang aksesibilitas ke kawasan wisata, penginapan mulai homestay hingga hotel berbintang, kuliner yang tersedia, sewa moda transportasi bahkan tidak jarang lokasi tempat tujuan traveling yang remote dapat dengan mudah diakses.
Selfietraveller dapat menyusun sendiri anggaran perjalanannya. Posisi  tawar selftraveller menguntungkan dalam mencari dan memilih akomodasi penunjang perjalanan. Setiap penyedia jasa akomodasi, pada tingkatan dan jenis pelayanan yang sama menawarkan “harganya sama” hanya beda tipis di informasi dunia maya. Mereka mempunyai pemahaman sama “tidak menyembunyikan harga yang ditawarkan”.
Selfietraveller memegang “diskon” harga, terjadi ketika selfietraveller dan penyedia jasa akomodasi bertemu melakukan deal-deal harga dan jasa yang diberikan. Pada saat seperti ini beberapa kemungkinan dapat terjadi yaitu 1). dengan jasa sama yang tertera pada informasi akan terjadi penurunan harga; atau 2). harga deal sesuai informasi diiringi penambahan fasilitas.

Kelebihan wisata mandiri
Selfietraveller dapat menentukan timescedule perjalanannya (mau tepat waktu, molor atau merubah) tanpa sungkan mengganggu perjalanan orang lain. Ketika menemukan ODTWA yang menarik, dan dia mau menikmati dengan rileks tidak akan menemukan hambatan. Selfietraveller dengan mudah melakukan interaksi dengan ODTWA tanpa dibatasi dengan waktu kunjungan,  memanjakan dirinya dengan berfoto selfie landscape, mengamati – mempelajari – menikamati keunikannya sampai tingkatan tertentu yang memuaskan dirinya. Hal tersebut tidak mungkin diperoleh ketika diatur oleh agen wisata. Begitu juga tentang akomodasi, kuliner, moda transportasi dan atraksi wisata dan tentunya akan disesuaikan dengan “ketebalan kantong”.
Interaksi dengan stakeholder kawasan wisata dapat mudah dilakukan dan menguntungkan bagi selfietraveller dan stakeholder. Tidak jarang selfietraveller akhirnya “bekerjasama” dengan homestay, suatu ketika selfietraveller merekomendasikan dan “mengirim” selfietraveler baru.

Peran Balai TNKJ sebagai pengelola
TNKJ merupakan gugusan kepulauan di Laut Jawa yang mempunyai luas total 111.625 Ha yang ditetapkan berdasarkan SK Menhut No.78/Kpts-II/1999 tanggal 22 Februari 1999. TNKJ merupakan satu-satunya kawasan pelestarian alam perairan di Propinsi Jawa Tengah yang merepresentasikan keutuhan dan keunikan pantai utara. Balai Taman Nasional Karimunjawa (BTNKJ) hadir hingga tingkat tapak melalui seksi pengelolaa taman nasional (SPTN) hingga resort wilayah taman nasional.
Menyongsong booming selfietraveller, BTNKJ telah mempersipakan diri hingga tingkat tapak. Sebagai contoh : ODTWA Trekking Mangrove yang terletak di SPTN Kemujan telah didukung dengan terbitnya Buku Interpretasi Trekking Mangrove. Buku ini dapat memandu para selfietraveller untuk menikmati suasana hutan mangrove dan mempunyai nilai plus yaitu menambah pengetahuan tentang mangrove. Buku ini berisikan tentang : 1). gambaran sekilas hutan mangrove; 2). Pengenalan jenis mangrove; 3). peta jenis mangrove di sekitar trekking; 4). aksesibilitas ke trekking mangrove; 5). aktivitas yang dapat dilakukan; 6). sarpras trekking mangrove (papan informasi, pusat informasi,menara pandang, shelter, jalur trekking, toliet; 7). pengenalan jenis burung; 8). peta jenis burung di sekitar trekking; 8). pengenalan capung, kupu-kupu dan ular; 9). Aktivitas masyarakat sekitar trekking; 10). Tip-tip berwisata di trekking; dan 11). Tata tertib di menara pandang.

Salah satu kekurangan yang dihadapi oleh selfietraveler adalah ketiadaan pendamping (guide), BTNKJ telah menyediakan pusat informasi di Kantor Seksi Pengelolaan TamanNasional yang berada di Desa Karimunjawa dan Desa Kemujan yang mudah dicari. Pusat informasi tersebut menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan bahkan ketika memasuki trekking mangrove misalnya ada petugas yang dapat memberikan pemanduan. BTNKJ juga telah melatih tenaga interpreter yang berasal dari pegawai BTNKJ, kader konservasi dan masyarakat sekitar. Bahkan jika dibutuhkan informasi tentang TNKJ di Kota Semarang dapat menghubungi Kantor Balai Taman Nasional Karimunjawa, Jl. Sinar Waluyo No. 248 Semarang.

Tidak ada komentar: